Translate

Jumat, 19 Februari 2016

Aplikasi Penggunaan EM4 pada Peternakan - NaufalUnix.Com

Produk EM4 Peternakan merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan produksi ternak dengan cirri-ciri berbau asam manis. EM4 Peternakan mampu memperbaiki jasad renik di dalam saluran pencernaan ternak sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran akan berkurang. Pemberian EM4 Peternakan pada pakan dan minum ternak akan meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan. EM4 Peternakan tidak mengandung bahan kimia sehingga aman bagi ternak. 

Manfaat EM4 Peternakan Pada Unggas
  • Menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam perut ternak.
  • Memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ternak.
  • Meningkatkan mutu daging ternak.
  • Mengurangi tingkat kematian bibit ternak.
  • Memperbaiki kesuburan ternak.
  • Mencegah bau tidak sedap pada kandang ternak
  • Mengurangi stress pada ternak
  • Mencegah bau tidak sedap pada kandang ternak dan kotoran ternak. 
Petunjuk Teknis Penggunaannya:

1. Air Minum
Campurkan larutan EM4 sebanyak 1-2 cc ke dalam 1-1,5 liter air, diberikan setiap hari.

2. Pakan
*Larutkan Em4 sebanyak 1- 2 cc per 1 – 1,5 liter air, lalu semprotkan pada pakan ternak yang akan diberikan.
*Untuk unggas, penggunaan EM-Bokashi pakan dapat dicampurkan dengan dedak, konsentrat dan jagung dengan perbandingan 10 bagian. EM Bokashi + 10 bagian dedak + 2 bagian konsentrat + 2 bagian jagung.

3. Kebersihan Sanitasi 
*Casmpurkan larutan EM4 dan molase / gula dengan air, dengan perbandingan 1 : 1 : 100. kemudian di diamkan selama 2 (dua) hari agar terjadi proses fermentasi.
*Semprotkan larutan tersebut pada kandang ternak dengan dosis 1 – 2 liter per meter persegi luasan kandang.
*Penggunaan larutan EM4 yang telah di fermentasi dengan molase/ gula tidak boleh lebih dari 3 (tiga) bulan.

 4. Alas Tidur
Untuk menekan bau dari becek pada alas kandang, tebarkan EM-Bikashi serbuk gergaji pada alas kandang ternak dengan dosis 50 – 100 gr/ m2. 

5. Limbah Ternak
*Campurkan larutan EM4 dan molase / gula dengan air, dengan perbandingan 1 : 1 : 100, kemudian didiamkan selama 2 hari agar terjadi proses fermentasi.
*Larutan tersebut dapat di semprotkan pada limbah ternak dengan kapasitas limbah 1 ton.
Limbah yang telah difermentasi tersebut untuk selanjutnya dpat digunakan sebagai bahan organic bermanfaat untuk pertanian sebagai pupuk organic maupun pakan ternak.
Perhatian :
  • Jangan mencampurkan dan / mengaplikasikan penggunaan larutan EM4 dengan bahan-bahan kimia seperti Urea maupun pestisida kimia.
  • Dianjurkan air yang digunakan untuk campuran EM4 adalah air tanah / sumur

EM Bokashi Pakan Ternak
Bahan untuk Pembuatan 1 ton EM  Bokashi
  • Pupuk kandang (ayam) : 800 kg
  • Pupuk kandang (kambing/sapi) : 150 kg
  • Dedak : 50 kg
  • EM4 : 1 liter
  • Molase/gula : 1 liter
  • Air secukupnya : 1 liter
Cara Pembuatan
  • Bahan-bahan tersebut di atas dicampur dan diaduk secara merata dengan kadar air tidak lebih dari 30 %
  • Adonan yang sudah tercampur dimasukan ke dalam karung berpori/goni, kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan selama 4 – 7 hari.
  • Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik, perhatikan agar suhu tidak melebihi 50 derajat celcius selama proses fermentasi. Untuk itu, aduk-aduklah bilamana suhu mendekati 50 derajat Celcius.
Cara Penggunaan
Campurkan EM bokashi dengan dedak, konsentrat dan jagung, dengan perbandingan 10 bagian EM Bokashi, 10 bagian dedak, 2 bagian konsentrat dan 2 bagian jagung.

Beberapa Cara Aplikasi EM-4 Peternakan antara lain:

1.Air Minum
Campuran EM dengan konsentrasi ½ – 1% dalam air minum ternak, diberikan setiap hari. Hindari penggunaan antibiotika melalui minum agar EM tidak mati. Bersihkan bak air minum dan tempat minum ternak setiap hari. Pathogen dalam saluran pencernaan dan ada pada tempat minum akan tertekan, ternak menjadi lebih sehat.

2.Pakan
Semprotkan EM pada pakan yang segera akan diberikan, EM akan meresap dalam pakan dan masuk kesaluran pencernaan makanan bersama makanan.

3.Sanitasi Kandang
Semprot kandang, kotoran termasuk hewan ternak piaraan. Untuk menanggulangi bau busuk, menekan berbagai pathogen yang ada pada bulu dan kulit ternak, bulu atau kulit ternak akan lebih cerah dan bersih

4.Jamu Ternak
EM dapat dipergunakan untuk membuat jamu ternak. Pada ternak ayam dan bebek jamu dapat diberikan setiap hari dengan konsesntrasi 1 %, bila telah menggunakan jamu ternak pemberian EM pada air minum tidak diperlukan lagi, peternak ayam dan bebek membuat jamu sendiri dengan ramuan tradisional yang terdiri dari jahe, kencur, kunir, laos, bawang putih dan daun sirih. 
Bahan-bahan ini dirajang halus direndam/fermentasi dengan EM dan molase. Setelah seminggu jamu sudah siap dipakai. Bila diperhatikan dengan jamu ternak dari EM, kuning telur lebih tebal, bau amis berkurang sehingga sangat baik digunakan untuk telur asin. Orang – orang yang biasanya alergi telur, dengan telur EM tidak alergi lagi.

5.Silase
Sapi, kerbau kambing telah biasa diberikan silase larutan pada musim kemarau saat rumput juga sulit didapat. Em dapat digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering, jerami, pohon jagung kering dan lain-lain dapat diolah menjadi pakan ternak dengan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, potongan rumput kering ini ditaruh dalam bak drum atau tempat lain, ditaburi dedak halus dan disiram dengan EM sampai lembab dan dipadatkan. Pembuatan silase dilakukan secara berlapis lapis, dengan cara seperti diatas. Adonan ini kemudian ditutup rapat agar suasananya anaerob, setelah 5 hari adonan sudah berbau tape dan siap diberikan pada ternak. Karena proses fermentasi, kandungan gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat disimpan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.

6.Pakan daur ulang
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.

Kamis, 18 Februari 2016

Aplikasi Pengunaan EM4 PerIKANan & TAMBAK Serta untuk pengolahan LIMBAH- NaufalUnix.Com


Produk EM4 Perikanan dan Tambak merupakan kultur EM  yang menguntungkan, berguna untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organik, menekan pertumbuhan bakteri pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan meningkatkan kualitas air pada tambak.

 Manfaat EM4 Perikanan dan Tambak
  • Meningkatkan pertahanan tubuh ikan/udang SR
  • Meningkatkan pertumbuhan dan size ikan/udang GR
  • Meningkatkan imunostimulan / daya tahan ikan/udang
  • Meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi penggunaan Antibiotik.
  • Efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air
  • Memfermentasi sisa pakan, kotoran, cangkang udang di dasar tambak
  • Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan penggantian air berulang-ulang.
  • Menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide.
  • Mempertahankan kualitas lingkungan
  • Aman dan ramah lingkungan.
Penggunaan Em4 pada perikanan dan tambak udang dapat diaplikasikan pada saat pengolahan tanah dasar tambak atau pada masa pemeliharaan.

a. Pada Pengolahan Tanah Dasar Tambak
1. Setelah tanah dikeringkan dan dicangkul atau dibajak lalu direndam air sedalam 20 cm kemudian disiram dengan EM4 sebanyak 6 liter per ha, biarkan selama 4 – 7 hari dan keringkan kembali selama 4 hari.
2. Tanah dikapur sebanyak 300 kg/ha dan dipupuk dengan EM Bokashi 250 kg/ha.
3. Di isi air dengan ketinggian 20 cm, lalu siram dengan larutan EM4 sebanyak  6 liter/ha, lalu biarkan selama 1 minggu.
4. Tambahkan air sehingga mencapai 60 – 80 cm bersamaan dengan itu siramkan EM4 sebanyak 6-8 liter/ha, lalu biarkan selama 1 minggu hingga menjelang benur ditebar.

b. Pada Masa Pemeliharaan
Setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1 – 3 ppm/minggu/ha atau pada saat pergantian air sesuai dengan kondisi air.

Keterangan
1 ppm = 1 : 1 000.000 ) bila ketinggian air 60 cm, maka diperlukan EM4 sebanyak 6 liter, sedangkanketinggian air 80 cm, diperlukan 8 liter/ha).




Produk EM4 Pengolahan limbahmerupakan kultur EM dalam bidang mikrobiologi daur ulang limbah untuk memfermentasi limbah organik cair dan padat secara efektif.

Manfaat EM4 Pengolahan Limbah
  • Mempercepat proses penguraian limbah organik cair maupun padat.
  • Menekan bau yang tidak sedap ( H2S dan NH3 )
  • Menurunkan kadar BOD dan COD
  • Menekan perkembangan mikroorganisme pathogen.
  • Dapat digunakan untuk mendaur ulang limbah organik menjadi pupuk bokashi.
EM4 sangat efektif untuk pengolahan limbah rumah tangga, restoran, rumah sakit, hotel (apartemen), industri (pabrik), dan lain-lain.

Aturan Pakai :
Pengelola Limbah Organik Cair
Tuangkan 1 liter EM4 ke dalam 1000 liter (tm3) limbah cair pada tempat / kolam penampungan limbah. Dengan bantuan aerator/ blower EM4 akan larut ke dalam air limbah secara merata. Limbah cair akan terfermentasi dalam waktu 3 – 7 hari. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, penambahan EM4 dapat dilakukan setiap hari, sesuai debit air limbah masuk (inlet).

Pengelolaan Limbah Organik Padat

Larutkan 3 – 10 cc EM4 ke dalam 1 liter air, kemudian semprotkan secara merata ke dalam limbah organik padat. Dalam waktu 4 – 7 hari kemudian limbah padat akan terfermentasi yang ditunjukkan dengan aroma manis dan selanjutnya dapat digunakan sebagai produk organik (bokashi). Secara umum 1 liter EM4 dapat digunakan untuk 1 ton limbah padat (kadar air 30 – 40 %).

SEMOGA BERMANFAAT SAHABAT


APLIKASI Pengunaan EM4 pada PerTANIan - ShafiqUnix.Com


Produk EM4 Pertanian merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam medium cair. EM4 Pertanian dalam kemasan berada dalam kondisi istirahat (dorman). Sewaktu diinokulasikan dengan cara menyemprotkannya ke dalam bahan organik dan tanah atau pada batang tanaman, EM4 Pertanian akan aktif dan memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang, dll) yang terdapat dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organik tersebut adalah berupa senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula, alcohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya.
Pemberian bahan organik ke dalam tanah tanpa inokulasi EM4 Pertanian akan menyebabkan pembusukan bahan organik yang terkadang akan menghasilkan unsur anorganik sehingga akan menghasilkan panas dan gas beracun yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Selain mendekomposisi bahan organik di dalam tanah, EM4 Pertanian juga merangsang perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfat dan mikoriza. Mikoriza membantu tumbuhan menyerap fosfat di sekilingnya. Ion fosfat dalam tanah yang sulit bergerak menyebabkan tanah kekurangan fosfat. Dengan EM4 Pertanian hife mikoriza dapat meluas dari misellium dan memindahkan fosfat secara langsung kepada inang dan mikroorganisme yang bersifat antagonis terhadap tanaman. EM4 Pertanian juga melindungi tanaman dari serangan penyakit karena sifat antagonisnya terhadap pathogen yang dapat menekan jumlah pathogen di dalam tanah atau pada tubuh tanaman.

Manfaat EM4 Pertanian
  • Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  • Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
  • Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokashi).
  • Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  • Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Petunjuk Teknis Penggunaan
1. Pengolahan Lahan
Tebarkan EM Bokashi ke lahan sebanyak 3-5 ton/ha pada saat pengolahan lahan.
2. Persiapan Benih
Benih direndam dengan larutan EM4 dengan sosis 1-3 cc per liter air selama 30 – 60 menit, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan (jangan terkena sinar matahari langsung).
3. Penanaman
Benih ditanam dalam lubang, kemudian disiram dengan EM4 dengan dosis 1- 3 cc per liter air
4. Pemeliharaan
Seminggu setelah tanam, semprotkan EM4 dengan dosis 1-2 liter/ha, yang dilarutkan dalam air 100 – 200 liter setiap 1-2 minggu sekali pada tanah dan tubuh tanaman.

Perhatian :
  • Jangan mencampurkan larutan EM4 dengan bahan-bahan kimia seperti pupuk Urea maupun pestisida kimia
  • Selang waktu penyemprotan / penyiraman larutan EM4 dengan penggunaan pupuk kimia atau pestisida sebaiknya 1 (satu ) minggu
  • Sprayer yang digunakan untuk penyiraman / penyemprotan harus bebas dari kimia dan pestisida 
Dianjurkan
  • Menggunakan pestisida organik untuk menekan hama dan penyakit pada tanaman
  • Air yang digunakan untuk melarutkan EM4 adalah air tanah / sumur, jangan menggunakan air ledeng
  • Sebaiknya larutan EM4 ditambah dengan air cucian beras pertama untuk penyemprotan
EM- Bokashi Untuk Padi dan Palawija
Bahan Untuk Pembuatan 1 ton EM-Bokashi
* Pupuk Kandang    : 600 kg
* Dedak   : 50 Kg
* Tepung Ikan   : 50 Kg
* Arang Sekam / kelapa : 300 kg
* EM4   : 1 liter
* Molase / gula pasir (merah) : 1 liter / ¼ kg)
* Air secukupnya (kadar air adonan 30% – 40%)
Catatan : Jenis bahan organik  yang digunakan untuk membuat bokashi sebaiknya diperbanyak karena zat hara yang terbentuk akan semakin lengkap / komplit.

Cara Pembuatan
  • Larutkan EM4 dan air serta molase /gula pasir (gula merah yang telah dihaluskan).
  • Bahan organik (pupuk kandang, dedak, tepung ikan, aang sekam / arang kelapa) di campur dan diaduk secara merata.
  • Siramkan larutan EM4 ke dalam adonan (bahan organik yang telah dicampur) dan diaduk perlahan-lahan hingga merata, sampai kandungan air adonan 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan mudah pecah (megar).
  • Adonan diamparkan di atas ubin yang kering, dengan ketinggian rata-rata 15- 20 cm, kemudian di tutup dengan karung berpori (karung goni)dan diamkan selama 4 – 7 hari.
  • Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik, perhatikan suhu tidak melebihi 50 derajat celcius selama proses fermentasi. Untuk itu diaduk-aduklah bilamana suhu mendekati 50 derajat celcius, suku yang tinggi dapat mengakibarkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.
  • Setelah 4 – 7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
SEMOGA BERMANFAAT SAHABAT

TIPS TRIK CARA MEMBUAT EM4 SENDIRI - KokoUnix.Com

Oleh Henry Winoto di API 
(Asosiasi Pepaya Indonesia) DKI & BANTEN 
(Berkas) · Sunting Dokumen
CARA MEMBUAT EM4 SENDIRI
Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
CARA 1
Bahan - bahan :

Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg

Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.

Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.

Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 2
Bahan-bahan :

Susu sapi atau susu kambing murni.

Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :
Panci,

kompor

Blender/parutan untuk menghaluskan nanas.
Cara Pembuatannya :
Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.kemudian ditambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri.

CARA 3
Bahan-bahan :

Sampah sayur, terutama kacang-kacangan

Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
Bekatul, secukupnya
Gula merah, sedikit saja
Air beras, secukupnya

Cara Pembuatan :
Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.

Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.

Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
CARA 4
Bahan-bahan :

Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg

Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira 0,5 liter

Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.

Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.

Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 5
Bahan – bahan :

Air cician beras ( leri ) = 5 liter

Air kelapa = 5 liter
Cincangan halus sampah sayur = 3 kg
Kulit Jeruk = seadanya
Ragi tempe = 1 butir
Cairan Gula Jawa/Merah = 1 kg

Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.

CARA 6
Bahan – bahan :

Gula pasir/merah = 1kg

Terasi = ¼ kg
Dedak = 1 ½ kg
Ragi tape = 15 butir
Air biasa = 5 liter

Cara Pembuatan :
Air di rebus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk samapi rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab. Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.

APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN
Manfaat :

Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Tanaman Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.


Dosis dan Perlakuan
Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.

APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN
Manfaat :

Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.

Mengurangi stres pada ternak
Menyehatkan ternak
Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
Meningkatkan nafsu makan ternak
Menekan penyakit pada ternak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak

Cara Pemakaian :
Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari.

Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak.

Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air.
APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERIKANAN
Manfaat :
Memperbaiki mutu air tambak.

Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.

Menekan serangan mikroorganisme patogen.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit

Cara Pemakaian :
Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu.

Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar.

Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak.
SEMOGA BERMANFAAT


TIPS TRIK Cara Membiakan Bakteri EM4 - KokoUnix.Com


Mitra Usaha - Bakteri EM-4 sudah tidak asing lagi manfaat dan kegunaannya bagi para  petani, yaitu sebagai bahan untuk pembuatan kompos dan sebagai bahan pupuk dengan cara semprot ke tanaman atau dengan cara menyiram media tanam/permukaan tanah.
Untuk menghemat biaya pembelian EM4 kita dapat melakukan pembiakan bakteri EM-4 dengan bahan-bahan yang harganya murah dan mudah didapat. Cara tersebut akan sangat terasa manfaatnya bagi para petani yang memiliki lahan pertanian cukup luas dan membutuhkan banyak EM-4.
Cara membiakan EM-4 banyak cara, bisa kita dapatkan di internet, banyak orang yang berbagi hal tersebut yang sangat membantu bagi yang memerlukan. Diantaranya di blog ini salah satunya berbagi informasi tersebut, sebagai berikut:

Untuk membiakan bakteri EM-4 diperlukan :
1. Bahan-bahan: 200 ml liter bakteri EM-4 (1 gelas air mineral); 0.5 kg dedak halus; 50 gr gula merah; 50 gr terasi; 1 liter air
2.  Peralatan: panci, botol kemasan aqua 1500 ml, corong, saringan air teh, gayung, wadah plastik bekas cat 5 kg + tutup.

Caranya:
  • Masak 1 liter air bersih sampai mendidih;
  • Terasi, dedak halus dan gula (diiris) masukan ke dalam air dan aduk;
  • Dinginkan adonan di atas dan masukan ke dalam wadah bekas cat;
  • Aduk sampai merata dan tutup rapat selama 2 hari;
  • Setelah 2 hari tutup wadah dilonggarkan dan aduk setiap hari.
Setelah 4 hari bakteri sudah berkembang biak dan siap digunakan. Pisahkan air bakteri dengan ampas dengan cara menyaring, dan simpanlah ke dalam botol aqua, sebelum digunakan..simpan dan tutup tetap dilonggarkan.
Ampas jangan dibuang, sebab kita dapat menggunakannya lagi untuk membiakkan bakteri EM4 berikutnya  dengan cara menambahkan air matang dingin dan gula merah dengan dosis setiap 1 liter air+ 50 gr gula merah.
Dengan cara membiakan EM4, maka kita dapat menghemat biaya.. sebab kita dapat membiakan bakteri EM4 berulang-ulang dengan hanya menambahkan air matang dingin dan gula merah.
Untuk membiakan EM4 dengan komposisi yang lebih besar bisa gunakan dosis di atas dengan cara mengalikan berapa kali lipat dosis di atas. 

Aplikasi  EM4
Cara pemupukan  EM4 dengan penyiraman pada tanaman atau permukaan tanah/media tanam
  • Campurkan 3—10 ml EM4 ke dalam 1 liter air;
  • Siramkan larutan di atas ke media tanam atau tanaman seminggu  satu kali.
Catatan :
  • Tanaman harus diberi pupuk dasar bokashi, baru setelah usia tanaman 1 minggu disirami larutan E-4 di atas dan diulang setiap minggu;
  • Pemberian bokashi diulang setiap 3 bulan sekali diberi bokhasi dengan dosis 100 s/d 200 gram setiap polybag (tanaman buah dalam/tanaman tahunan).
Cara pepupukan langsung dengan cairan EM-4 mungkin memerlukan banyak EM-4, sebaiknya cara ini diganti dengan bokashi cair E-4, caranya bisa dibaca pada bagian akhir artikel ini.

Cara Membuat Kompos atau Bokashi Padat EM-4
Bahan :
  • 3 kg pupuk kandang;
  • 1 kg dedak halus;
  • 6 kg skam padi, jerami, sampah dedaunan.. pilih mana yang paling mudah
  • 1 sendok makan gula pasir;
  • 10 cc EM-4;
  • 1 liter air atau lebih.
Cara Pembuatan :
  • Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air;
  • Pupuk kandang, dedak, skam padi, jerami, sampah atau  dedaunan diaduk sampai merata dengan ditambahkan air larutan EM-4 + gula sampai membentuk adonan dengan kelemaban 30%.. jika adonan dikepal tidak mengeluarkan air tepapi basah;
  • Gundukan adonan di atas lantai kering dan tutup dengan karung goni atau plastik warna gelap selama 7 hari;
  • Tiap hari tutup plastik/goni dibuka, dan adonan diaduk agar suhu tetap 40 sd. 50 derajat.
  • Dalam waktu 7 hari kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Untuk pembuatan kompos dalam jumlah lebih banyak, gunakan  proporsi dosis di atas sesuai yang diinginkan.

Cara pemberian  bokashi padat EM-4 untuk tanaman dalam pot/polybag :
  • Sebagai pupuk dasar gunakan 150—200 gram/tanaman/polybag (tergantung ukuran polybag);
  • Untuk memperoleh hasil terbaik pemberian bokhasi dapat diulang 3 bulan sekali tergantung dari umur tanaman.
Cara Membuat Bokashi Cair EM-4
Bahan :
  • 0.75 kg pupuk kandang;
  • 0.5 kg dedak halus;
  • 0.25 kg bahan organik (dedaunan apa saja, misalnya kangkung atau sisa potongan sayuran lainnya yang terbuang)
  • 2 sendok makan gula pasir atau gula merah sebesar jempol kaki;
  • 10 cc EM-4;
  • 3 liter air atau lebih.
Cara Pembuatan :
  • Masukan 3 ltr air ke dalam wadah plastik bekas cat;
  • Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air tersebut dan aduk sampai rata;
  • Masukan pupuk kandang, dedak, dan dedaunan.. lalu aduk sampai rata;
  • Tutup rapat wadah selama 7 hari, pada hari ke 1 sampai hari ke 4 tutup dibuka setiap pagi dan aduk sebentar dan tutup kembali;
  • Setelah 7 hari cairan bisa digunakan, pisahkan cairan bokashi dengan menggunakan saringan/kasa;
  • Dalam waktu 7 hari kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Untuk pembuatan kompos cair dalam jumlah lebih banyak, gunakan  proporsi dosis di atas sesuai yang diinginkan.

Cara pemberian  Bokashi Cair EM-4 untuk tanaman dalam pot/polybag :
  • Encerkan cairan bokasi dengan perbandingan 1 : 10 (1 liter bokhasi dengan 10 liter air)
  • Semprotkan ke tanaman atau siramkan ke media 100—200 cc/tanaman/polybag (tergantung ukuran polybag) 1 kali setiap minggu;
  • Sebelumnya tanaman telah diberi pupuk dasar bokashi padat 100 – 200 gr per tanaman/polybag;
1 liter bokhasi cair EM-4 cukup digunakan untuk memupuk 50 polybag tanaman ukuran 30 x 30 cm.  Bokhasi cair, juga bisa digunakan untuk membuat bokhasi padat dengan melarutkan 200 cc bokashi cair ke dalam 1 liter air dan ditambahkan gula merah/putih sebanyak  dosis pembuatan bokashi padat di atas. Ampas bekas bokasi cair bisa digunakan berulang-ulang untuk membuat bokhasi cair dengan cara menambahkan air + gula merah/gula putih. Lakukan sesuai kebutuhan.
Perlu diingat bahwa cairan EM-4 yang sudah dicampur air gula + bahan  lain harus langsung digunakan, tidak bisa disimpan dalam waktu lama, berbeda dengan bakteri dalam cairan EM-4 dalam kemasan pabrikan yang dalam keaadaan istirahat.. dan mereka akan aktif jika telah dicampur dengan cairan molase/gula dan bahan organik lainnya. Oleh karena itu ketika membuat pupuk bokashi cair atau membiakan bakteri EM-4 harus diperhitungkan sesuai kebutuhan.

Cara Pembiakan Bakteri EM4
Cara PembiakanBakteri EM4 - Bagi rekan-rekan petani yang ingin menghemat biaya untuk pembelian EM4, rekan bisa mengembangbiakan bakteri tersebut sendiri di rumah, sehingga bila kebutuhan akan pupuk organik cukup banyak dikarenakan luas lahan yang besar maka akan segera terpenuhi tanpa biaya tambahan.

Sebenarnya cara pengembangbiakan bakteri ini cukup banyak cara yang bisa kita lakukan, dibawah ini saya coba 1 cara yang cukup mudah dan simpel untuk pengembangan bakteri EM4.

Sebelum ke tahap lebih lanjut silahkan rekan sediakan bahan untuk prakteknya diantaranya :
·  1 liter bakteri yang akan diperbanyak
·  Siapkan sedikitnya 3 kg bekatul (jangan sampai kurang)
·  Siapkan ¼ kg gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja
·  Siapkan ¼ kg terasi
·  Siapkan 5 liter air
Setelah semua bahan diatas tersedia, kini rekan harus menyiapkan bahan untuk media pembiakan, diantaranya : 
·  Ember plastik
·  Pengaduk atau centong
·  Panci untuk pemasak air
·  Botol plastik atau kaca penyimpan 
·  Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa
Bila bahan sudah semua terkumpul kini waktunya kita membuat adonan, rekan bisa memulai dengan poin- poin sebagai berikut :
· Air yang  5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih.
· Setelah air mendidih rekan bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.
· Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan.
· Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.
· Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit.
· Bola sudah jadi yaitu sekitar 3-4 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik.
· Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau.


Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula.

Itulah informasi mengenai EM4, semoga bermanfaat sahabat.


artikel Populer